Nathanael Advent Christopher dan Almirah Ghaisani Putri

Staff, Empowerment Division FPCI Chapter UPN Veteran Jakarta

High-frequency Active Auroral Research Program (HAARP) didirikan pada tahun 1993 sebagai proyek bersama Angkatan Udara AS dan Angkatan Laut AS, dan manajemen dipindahkan ke University of Alaska Fairbanks (UAF) pada tahun 2015. Fitur utamanya adalah pemancar frekuensi tinggi untuk mempelajari ionosfer yang merupakan bagian dari atmosfer atas bumi. Cara kerja HAARP adalah dengan memanaskan elektron dan menciptakan gangguan kecil sehingga mirip dengan jenis interaksi yang terjadi di alam. Fenomena alam bersifat acak dan seringkali sulit diamati. Dengan HAARP, para ilmuwan dapat melacak kapan dan dimana gangguan terjadi sehingga mereka dapat mengukur dampaknya. 

Terlepas dari kritik yang bermunculan, para peneliti di HAARP telah berusaha untuk menunjukan keterbukaan penelitian mereka dengan menyatakan secara tegas bahwa tidak ada dokumen rahasia yang berkaitan dengan HAARP. Mereka bersikeras bahwa situs tersebut sama sekali tidak berbahaya bagi siapa pun. Di antara tujuan HAARP yang dinyatakan adalah mempelajari bagaimana ionosfer alami bumi mempengaruhi sinyal radio, sesuatu yang menarik bagi dunia komersial dan militer.

Banyak masyarakat hingga lingkup internasional menganggap bahwa proyek HAARP memberikan dampak negatif bagi lingkungan di sekitar tempat operasional HAARP. Apabila dampak negatif yang ditakutkan oleh masyarakat mengenai HAARP benar terjadi, maka wilayah Gakona, Alaska yang akan terkena dampak paling besar. Akan ada kemungkinan bahwa pembangunan infrastruktur untuk program ini dapat merusak lingkungan di sekitar Gakona, seperti penanaman kabel dan pembangunan stasiun pengirim, gangguan pada navigasi satwa liar seperti burung migrasi hingga gangguan kesehatan pada masyarakat setempat.

Sejak awal diluncurkan pada tahun 1993, proyek HAARP telah menuai kontroversi dan kekhawatiran dari negara-negara lain. Menurut NBC News pada tahun 2010, Hugo Chavez selaku Presiden Venezuela menyatakan bahwa HAARP dapat menciptakan gempa bumi dan menjadi pemicu gempa di Haiti. Sayangnya, tuduhan tersebut tidak didukung oleh bukti yang valid. Selain itu, pada tahun 2010 Parlemen Kanada mempertanyakan penggunaan proyek HAARP oleh Amerika Serikat dan meminta pemerintah Kanada untuk menyelidiki proyek tersebut. Namun, pemerintah Kanada menyatakan bahwa proyek HAARP tidak memiliki dampak negatif bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Di sisi lain, pada tahun 2013 Dmitry Rogozin selaku Wakil Perdana Menteri Rusia kala itu menuduh bahwa Amerika Serikat menggunakan HAARP sebagai ‘senjata’ untuk memanipulasi cuaca dan mengganggu sistem komunikasi Rusia.

Proyek yang dijalankan oleh HAARP seringkali dituduh telah memberikan dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Beberapa pihak berpendapat bahwa sinyal elektromagnetik yang ditransmisikan oleh proyek HAARP dapat mempengaruhi pola cuaca, mengganggu migrasi hewan, dan bahkan menyebabkan bencana alam. Selain itu, penggunaan energi yang tinggi oleh proyek HAARP dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca hingga berkontribusi terhadap perubahan iklim. Namun, klaim tersebut masih menjadi perdebatan dan belum terbukti secara ilmiah. Penelitian yang telah dilakukan pada proyek HAARP menunjukan bahwa dampak lingkungan dari proyek tersebut tidak signifikan dan sangat terbatas.

HAARP sering dikaitkan dengan bencana alam yang terjadi di dunia, seperti gempa di Haiti pada 2010 dan gempa di Turki pada tahun 2023. Salah satu warganet membagikan video yang menunjukan sambaran kilat yang terjadi di langit Turki sebelum terjadi gempa dan bernarasi “gempa bumi di Turki terlihat seperti operasi hukuman (HAARP) oleh NATO atau Amerika Serikat melawan Turki”. Namun, hal tersebut dibantah oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan bahwa terjadinya kilat sebelum gempa merupakan hal yang lumrah. Fenomena tersebut disebut pencahayaan gempa atau ‘earthquake lightning’ yang terjadi saat batuan kulit bumi mengalami tekanan yang kuat, mendekati elastisitasnya, sebelum failure akan melepaskan gelombang elektromagnetik. Maka klaim yang mengaitkan HAARP sebagai penyebab gempa di Turki hanyalah angan-angan belaka.

Kekhawatiran muncul dari beberapa pihak jika proyek HAARP dijalankan secara berkelanjutan dan dapat menimbulkan perubahan iklim maupun bencana alam yang lebih dahsyat. Namun, sulit untuk memprediksi kondisi lingkungan di masa yang akan datang ketika harus hidup berdampingan dengan HAARP. Dapat digarisbawahi bahwa setiap penelitian harus dilakukan dengan etika dan tanggung jawab. Hal tersebut dapat membantu kita dalam memahami cara kerja dunia dan mengembangkan solusi yang tepat untuk selalu menjaga keseimbangan lingkungan hidup.

 

Referensi

adminlp2m. (2021, November 9). Penelitian Aurora Aktif Frekuensi Tinggi : Sejarah dan Konspirasi. LP2M UMA. Retrieved May 11, 2023, from https://lp2m.uma.ac.id/2021/11/09/penelitian-aurora-aktif-frekuensi-tinggi-sejarah-teori-dan-konspirasinya/

Asih, R. W. (2022, February 23). Penjelasan BMKG soal Klaim Operasi HAARP AS Sebabkan Gempa di Turki Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Penjelasan BMKG soal Klaim Operasi HAARP AS Sebabkan Gempa di Turki”, Klik selengkapnya di sini: https://kabar24.bisnis.com/read/20230. YouTube. Retrieved May 11, 2023, from https://kabar24.bisnis.com/read/20230208/19/1626145/penjelasan-bmkg-soal-klaim-operasi-haarp-as-sebabkan-gempa-di-turki/All

Audiah, V. (2023, February 10). Ketahui Apa Itu HAARP dan Benarkah Bisa Menyebabkan Gempa? Inilah.com. Retrieved May 11, 2023, from https://www.inilah.com/apa-itu-haarp-dan-benarkah-bisa-menyebabkan-bencana-alam

Coady, L. (2022, August 24). HAARP weather control conspiracy is off in the clouds. Australian Associated Press. Retrieved May 12, 2023, from https://www.aap.com.au/factcheck/haarp-weather-control-conspiracy-is-off-in-the-clouds/

Dewi, I. R. (2023, February 17). Teknologi AS Dituduh Sebab Gempa Turki, Profesor Buka Suara. CNBC Indonesia. Retrieved May 11, 2023, from https://www.cnbcindonesia.com/tech/20230217084720-37-414617/teknologi-as-dituduh-sebab-gempa-turki-profesor-buka-suara

Dylan. (2015, December 28). H.A.A.R.P. – Gakona, Alaska. Atlas Obscura. Retrieved May 11, 2023, from https://www.atlasobscura.com/places/haarp

Ilmi, A. (2020, Agustus 3). PENYALAHGUNAAN TEKNOLOGI HAARP SEBAGAI SENJATA RAHASIA BERDAMPAK PADA KERUSAKAN DI NEGARA LAIN DITINJAU BERDASAR HUKUM INTERNASIONAL. Brawijaya Law Student Journal. http://hukum.studentjournal.ub.ac.id/index.php/hukum/article/view/3843

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *