Vivit Widi Haryati
Staff, Research Division FPCI Chapter UPN Veteran Jakarta
Dilaporkan pada Kamis 4 Agustus 2023 Jepang telah resmi memulai pembuangan limbah air Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima ke laut Samudra Pasifik. Menurut Laporan, sekitar 1,34 juta ton air limbah nuklir akan dilepas ke lautan. Dalam pelepasan tersebut Jepang berencana akan melakukan sebanyak 4 kali selama 30 tahun, namun pelepasan perdana ini awalnya direncanakan akan dilakukan sekarang atau pada Maret 2024 yang dimana sekali pembuangan membutuhkan waktu 17 hari. Keputusan tersebut telah disampaikan secara resmi oleh Perdana Menteri Fumio Kishida saat mengunjungi operator PLTN, Tokyo Electric Power (TEPCO), Fumio juga menambahkan pembuangan air limbah akan dilaksanakan apabila kondisi cuaca dan laut memungkinkan.
Pembuangan Limbah yang dilakukan oleh Jepang bukanlah tanpa sebab, sejak bencana gempa bumi pada tahun 2011 lalu PLTN TEPCO mengalami mimpi buruk dengan hancurnya sistem pendingin PLTN yang menyebabkan inti reaktor terlalu panas dan alhasil mencemari air dengan bahan radioaktif yang tinggi di dalam fasilitas. Dilaporkan setiap hari pabrik menghasilkan air yang terkontaminasi dan tersimpan di lebih dari 1000 tangki. Dengan banyaknya jumlah air limbah, Jepang mengatakan membutuhkan tanah yang ditempati tank untuk membangun fasilitas baru yang bertujuan untuk menonaktifkan pabrik dengan aman. Selain itu, Jepang juga mengkhawatirkan tentang konsekuensi tank-tank akan runtuh jika terjadi bencana alam.
Namun, apa kata negara tetangga Jepang terkait aktivitas tersebut? Tentunya negara tetangga Jepang seperti Tiongkok, Hong-Kong, Macau, dan Korea Selatan mengecam tindakan Jepang tersebut. Tiongkok secara tegas menolak tindakan Jepang dan menyatakan Negeri Sakura sangat egois dan tidak bertanggung jawab. Kementerian Lingkungan Hidup Tiongkok juga menyatakan akan melakukan pelacakan dan mempelajari dampaknya terhadap perairannya. Selain itu, Macau dan Hong-Kong dikabarkan mengikuti langkah Tiongkok dalam pelarangan impor makanan laut dari Jepang dan melakukan pemeriksaan radiasi. Sementara di Korea Selatan, beberapa Masyarakat awam melancarkan protes atas proyek pembuangan limbah PLTN Jepang tersebut. Namun, pemerintah Korea Selatan dilaporkan masih belum mengambil tindakan tegas apapun.
Pertanyaan mengenai apakah langkah ini aman atau tidak? Jepang secara resmi menyatakan pelepasan ini aman karena telah melalui penyaringan zat radioaktif. Tokyo menyatakan air yang akan dilepas memiliki kadar Tritium dan karbon-14-isotop yang memenuhi standar keamanan. Langkah Jepang juga telah mendapat persetujuan oleh Badan Pengawas Nuklir PBB setelah dilakukan tinjauan selama dua tahun dan menyatakan rencana Jepang konsisten dengan standar keselamatan global “dampak radiologis yang dapat diabaikan bagi manusia dan lingkungan” Arbar (2023). Selanjutnya, beberapa ahli juga sepakat menyatakan zat tersebut tidak berbahaya kecuali jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
Namun, beberapa pihak masih melakukan kritik terhadap langkah Jepang mereka masih kurang mempercayai klaim keamanan air laut di Samudra pasifik terhadap manusia dan biota laut. Beberapa pengamat mengatakan walau limbah tersebut diklaim aman tetapi limbah tersebut tetaplah berbahan transboundary (Pollution) yang dapat menyebar ke perairan lainnya akibat arus. Disisi lain, zat radioaktif yang dilepas juga dapat menyebabkan dampak yang berbahaya bagi manusia dan hewan. Selain itu, nelayan dan produsen ikan laut di wilayah samudera pasifik ditakutkan mengalami penurunan reputasi terhadap produk lautnya dan dikhawatirkan akan mempengaruhi pekerjaan mereka. Meninjau hal tersebut para kritikus juga berpendapat masih diperlukan lebih banyak lagi penelitian tentang kandungan Titrium dapat mempengaruhi dasar laut, kehidupan laut, dan manusia.
Tentunya mengenai aman ataukah tidak masihlah menjadi sebuah perdebatan besar antara pihak pro dan kontra dalam kasus ini. Namun, ketakutan terhadap keamanan lingkungan laut terhadap zat polutan adalah suatu hal yang wajar karena menyangkut umat manusia dan biota laut. Pemerintah Jepang dan Badan Pengawas Nuklir PBB diharap mampu untuk terus melakukan penelitian dan memberikan jaminan akan keselamatan laut serta siap melakukan pertanggungjawaban jika terjadi hal buruk di masa depan.
Referensi
Arbar, T. F. (2023, July 04). Nah lho, PBB izinkan Jepang buang limbah nuklir ke laut. Retrieved August 27, 2023, from https://www.cnbcindonesia.com/news/20230704192302-4-451331/nah-lho-pbb-izinkan-jepang-buang-limbah-nuklir-ke-laut
Arbar, T. F. (2023, August 24). Ngeri! Jepang buang limbah nuklir ke laut apa dampaknya? Retrieved August 27, 2023, from https://www.cnbcindonesia.com/news/20230824135704-4-465816/ngeri-jepang-buang-limbah-nuklir-ke-laut-apa-dampaknya
Barak, H. (2023, August 26). Fukushima: alasan Jepang buang limbah air nuklir radioaktif ke laut dan apakah itu aman? Retrieved August 27, 2023, from https://www.liputan6.com/global/read/5380774/fukushima-alasan-jepang-buang-limbah-air-nuklir-radioaktif-ke-laut-dan-apakah-itu-aman
Hardiantoro, A. (2023, August 23). Polemik Jepang buang limbah nuklir ke laut, diklaim aman, ditentang sejumlah pihak. Retrieved August 27, 2023, from https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/23/161500465/polemik-jepang-buang-limbah-nuklir-ke-laut-diklaim-aman-ditentang-sejumlah
Savitri, D. (2023, August 24). Jepang buang limbah nuklir ke laut, ini dampaknya untuk Indonesia. Retrieved August 27, 2023, from https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6892244/jepang-buang-limbah-nuklir-ke-laut-ini-dampaknya-untuk-indonesia