Ditulis oleh: Anatasya Wenthin Samallo & Siti Anissa Adisty

Afrika adalah sebuah benua dengan keragaman geografis yang luas serta populasi yang melebihi 1,2 miliar orang. Afrika menghadapi tantangan besar dalam pembangunan ekonomi dan sosial. Kesenjangan digital di benua ini mencerminkan perbedaan signifikan dalam akses teknologi antar daerah perkotaan dan pedesaan. Banyak wilayah di Afrika terutama pedesaan masih kekurangan infrastruktur dasar seperti listrik yang menghambat kemampuan penduduk untuk mengakses teknologi digital. Meskipun ada kemajuan dalam mengurangi kesenjangan cakupan internet seperti peningkatan jaringan 4G di Rwanda hingga 97% pada tahun 2020 kesenjangan penggunaan masih menjadi masalah utama. Kesenjangan ini terutama dipengaruhi oleh faktor sosial-ekonomi seperti keterjangkauan perangkat, keterampilan digital, relevansi konten, serta privacy online. Biaya perangkat internet yang tinggi menjadi penghalang utama bagi teknologi digital di Afrika. 

Lebih dari 20 miliar orang lahir setiap tahun di Afrika. Mayoritas dari populasi tersebut dibesarkan dan tinggal di daerah pertanian, yang memiliki akses terbatas atau bahkan tidak sama sekali terhadap teknologi informasi. Afrika baru memulai usahanya untuk memperoleh dan menggunakan teknologi saat negara-negara maju lebih maju dalam memperkenalkan teknologi kepada penduduknya. Tidak peduli apa pun, mereka harus ikut serta dalam kemajuan teknologi digital, yang sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan negara mereka. 

Gambar 1. Penetrasi Internet per Wilayah Dunia

Sumber: https://wearesocial.com/us/blog/2018/01/global-digital-report-2018/

Berdasarkan angka penetrasi internet per wilayah di atas, Afrika Selatan memiliki angka penetrasi internet per wilayah tertinggi dibandingkan dengan kawasan Afrika lainnya, mencapai 51% atau menempati urutan 12 dari 19 wilayah negara di dunia pada tahun 2018. Namun, dengan mempertimbangkan rata-rata pertumbuhan penetrasi internet per negara dari tahun 2000 hingga 2019, seperti Bostwana 6.057%, Lesotho 15.596%, Namibia 2.557%, negara Afrika Selatan 1.199%, dan Swaziland 4.360%, angka pertumbuhan penetrasi internet per wilayah Afrika Selatan 54% total populasi tahun 2019.

Upaya pemerintah Afrika,  Pemerintah dan organisasi internasional seperti Africa50 bekerja sama untuk meningkatkan akses internet berkecepatan tinggi di wilayah Afrika yang kurang terlayani. Ini termasuk proyek kreatif untuk memperluas jaringan internet dan meningkatkan konektivitas, Untuk meningkatkan keterampilan digital orang Afrika, program TIK dan pelatihan diharapkan dapat meningkatkan peluang ekonomi dan sosial. Pemerintah dan lembaga internasional seperti World Bank bekerja sama untuk meningkatkan akses internet berkecepatan tinggi di wilayah Afrika yang kurang terlayani. Contohnya, proyek inovatif seperti pembangunan jaringan fiber optik di Mauritania dan Uganda telah membantu meningkatkan konektivitas dan akses internet di negara-negara tersebut. Negara-negara Afrika bekerja sama dengan negara lain dan lembaga internasional untuk meningkatkan teknologi dan memperluas akses internet. Untuk ilustrasi, inisiatif Digital Economy for Africa (DE4A) dari World Bank yang bertujuan untuk memastikan bahwa oleh tahun 2030, semua orang Afrika, perusahaan, dan pemerintah akan dapat beroperasi secara digital. Komunitas-komunitas lokal di Afrika juga berusaha untuk mengatasi kesenjangan digital dengan membangun jaringan internet yang berbasis komunitas dan menggunakan sumber daya lokal seperti tenaga surya untuk memperkuat jaringan.

Dampak kesenjangan digital di Afrika mencakup dapat membatasi potensi pertumbuhan perdagangan digital (online) dan memperpanjang kemiskinan. Di sektor Ekonomi Kurangnya Akses ke Informasi dan Pasar: Banyak orang di daerah pedesaan dan terpencil tidak memiliki akses internet, yang menghalangi mereka untuk memanfaatkan peluang pasar dan informasi yang tersedia di internet. Kemudian UMKM di Afrika menghadapi masalah dalam memperluas pasar nasional dan internasional. Dalam sektor pendidikan internet sangat penting sebagai Sumber Belajar Siswa di era digital ini yang mengakibatkan keterbatasan dalam mengakses sumber belajar online, seperti kursus daring, buku online, web-web pembelajaran online maupun ilmu pengetahuan umum. Di sektor sosial, penduduk di daerah afrika tuda dapat berinteraksi satu sama lain melalui teknologi karena akses internet yang terbatas, dan juga masyarakat di Afrika tidak dapat mendapatkan informasi secara cepat karena keterbatasan internet di wilayah Afrika. Di sektor Pemerintahan dan Partisipasi Publik masyarakat tidak dapat mengimplementasikan e-gov yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan transparansi karena kurang menyebarkanya internet, dan juga masyarakat akan sulit berpartisipasi dalam proses politik dan mendapatkan informasi mengenai hak-hak mereka serta perkembangan kebijakan pemerintah.

Conclusion

Kesenjangan digital di Afrika merupakan tantangan multidimensi yang mencakup keterbatasan infrastuktur, tingginya biaya akses, rendahnya literasi digital, serta ketidaksetaraan gender dan sosial. Meskipun ada kemajuan dalam meningkatkan cakupan internet dan inisiatif pemerintah untuk mengatasi masalah ini, penggunaan teknologi masih terbatas karena faktor-faktor sosial ekonomi yang belum optimal. Untuk memberdayakan komunitas melalui teknologi tanpa menciptakan ketergantungan yang merugikan diperlukan investasi terpadu dari sektor publik serta kebijakan yang mendukung literasi digital. Dengan pendekatan yang tepat, teknologi dapat menjadi alat pemerdayaan yang kuat untuk mendorong pembangunan yang berkelanjutan di Afrika. 

 

Referensi

Afrobarometer. (2022). Digital divide: Who in Africa is connected and who is not. https://www.afrobarometer.org/wp-content/uploads/2022/12/AD582-PAP18-Digital-divide-Who-in-Africa-is-connected-and-who-is-not-Afrobarometer-Pan-Africa-Profile-13dec22.pdf

World Economic Forum. (2021). Digital inclusion is key to improving education in Africa.

Digital Economy for Africa initiative. World Bank. (n.d.-a). https://www.worldbank.org/en/programs/all-africa-digital-transformation?

Sasongko, A. (2019, February 19). Teknologi di tanah Afrika. Republika Online.   https://khazanah.republika.co.id/berita/pn5uds313/teknologi-di-tanah-afrika?utm_source=perplexity 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *