Militer ChinaDemonstrasi Kekuatan Militer China. Sumber: www.thedailybeast.com

 

Pada masa pemerintahan Xi Jinping, China mendefinisikan Grand Strategy-nya sebagai strategi bangsa secara keseluruhan. Konsep yang diterapkan untuk memahami strategi militer China adalah “comprehensive national power” (CNP), konsep ini merupakan konsep yang mengukur posisi China dalam relasinya dengan negara lain diantaranya adalah pendekatan pada kapabilitas militer. China mengembangkan potensi militernya yang sangat difokuskan pada Angkatan Laut dan Angkatan Udara. China menggunakan pertahanan aktif dalam strategi militernya. Pertahanan aktif artinya China tidak akan memilai suatu perang agresi, tetapi terlibat diperang yang mempertahankan kedaulatan nasional dan integrasi nasionalnya dan integrasi teritorialnya. China hanya akan menyerang apabila diserang. Kebijakan militer China dibawah kepemimpinan Xi Jinping sebenarnya melanjutkan kebijakan militer masa pemrintahan pemimpin sebelumnya, namun Xi Jinping lebih menekankan pada peningkatan kekuatan militer China oleh tiga angkatan bersenjata yang dimiliki China. Peningkatan kekuatan angkatan bersenjataa ini dimaksudkan untuk menjaga kepentingan nasional dan memenangkan peperangan apabila terjadi konflik bersenjata dengan negara lain.

Selanjutnya, review ini akan difokuskan kepada kekuatan militer China pada tahun 2016 dan 2017 dimana China dianggap sedang gencar-gencarnya meningkatkan pertahanan negara lewat kekuatan militernya. Karena dalam 15 atau 20 tahun terakhir, China masuk dalam jajaran negara yang secara agresif melakukan modernisasi kekuatan mereka pada militernya. Dan pada tahun 2016 serta 2017 dianggap sebagai puncak peningkatannya karena usaha yang China lakukan berlipat-lipat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Dimulai pada tahun 2016, modernisasi kekuatan militer China dilakukan dalam upaya terpadu, multi dekade dengan didukung oleh anggaran militer mereka yang terus meningkat dari waktu ke waktu. China menjadi salah satu dari sedikit negara yang mampu memproyeksikan kekuatan besar mereka dalam waktu yang relatif cepat ke wilayah yang jauh. Namun dimana ada kelebihan pasti ada kekurangan, karena bagaimanapun juga perkembangan militer China masih sering menemui banyak masalah. Salah satu kelemahan yang sangat penting dan tidak bisa ditutup-tutupi China adalah belum berhasilnya mereka mengembangkan sebuah mesin jet yang tangguh untuk menyaingi buatan barat dan Russia. Meski sudah puluhan tahun China mencoba mengembangkan ini namun masih belum menunjukkan hasil yang signifikan.

Namun pada Juli 2016 dua pesawat Y-20 secara resmi bergabung dengan angkatan udara China. Pesawat ini dirancang dan di produksi oleh perusahaan raksasa penerbangan milik negara, Aviation Industry Corporation of China. Pesawat ini didapuk sebagai pesawat kargo yang akan membawa roket satelit generasi baru. Selain itu alat militer lainnya yang pada tahun 2016 diresmikan China adalah Tank Tempur jenis VT-5 untuk tugas ringan terbaru di Zhuhai Air Show. Tank tempur ini diyakini paling maju dari jenisnya yang bersedia di pasar internasioanal, dengan kekuatan dan mobilitasnya yang sesuai dengan model produksi Eropa dan Amerika Serikat.

Kekurangan militer China pada tahun 2016, tidak membuat China berhentu sampai disitu saja. China telah berjanji mendukung militernya termasuk dalam memperkuat pertahanan maritim dan udara di tengan upaya menjaga kedaulatannya. China telah mempersiapkansegalanya, baik dari sumber daya manusia nya maupun dari soal anggaran untuk pertahanan militer ini. Karena bisa dilihat dari perkembangan  pesat militer China  pada beberapa tahun belakangan ini pastilah memakan biaya yang banyak. Bahkan juru bicara parlemen China pun mengatakan bahwa belanja pertahanan tahun 2017 ini meningkat sebanyak 7%. Walaupun demikian pemerintah China akan tetap mendukung berbagau upaya reformasi pertahanan nasional dan angkatan bersenjata yang bertujuan membangun pertahanan yang kuat sesuai posisi internaional China dan keamanan nasional serta perkembangan kepentingan. Peningkatan anggaran di tahun 2017, memang tidak sebanyak tahun 2016 yang mencapai 7,6%.

Ditahun 2017, China bersikukuh akan tetap memperkuat pertahanan maritim dan udara serta kontrol perbatasan dan memastikan berbagai operasi penting terkait melawan terorisme, menjaga stabilitas, menjaga perdamaian internasional dan menyediakan pengawalan di laut yang terorganisasi. China juga akan semakin meningkatkan pelatihan dan kesiapan militer serta untuk menjamin kedaulatan, keamanan dan perkembangan kepentungan yang harus dijaga secara efektif dan mutlak.

Namun tetap saja ada kekahawatiran pada tidak cukupnya anggaran militer negara untuk China meningkatkan militernya. Karena negara besar dengan wilayah yang cukup luas seperti China pasti banyak menghadapi sangat banyak isu keamanan. Apalagi dengan adanya konflik laut China selatan yang tidak kunjung usai membuat China merasa harus terus meningkatkan pertahanan militer udara dan laut. Sama seperti tahun 2016, pada tahun 2017 China juga meresmikan beberapa senjata perang. Seperti pada 26 April 2017, China secara resmi meluncurkan kapal induk perang pertama hasil produksi dalam negeri yang mereka miliki di Dalian, provinsi Liaoning, China Timur Laut. Kapal ini merupakan kapal induk kedua dan terbesar serta tercanggih yang pernah dibuat di China karena mampu membawa jet tempur J-15 dan jenis pesawat-pesawat tempur lainnya. Kemudian pada 14 Juli 2017, China meresmikan pesawat tempur tak berawak jenis CH-5. Keunggulan dari pesawat ini adalah mampu bertahan di udara selama 60 jam dan naik hingga ketinggian 10 km dalam melakukan pengintaian, pengawasan, patroli hingga misi pemosisian target lokasi musuh.

Dilihat dari perkembangan dan kemajuan kekuatan militer China pada tahun 2016 dan 2017, saya hampir tidak melihat perbedaan. Karena pada dasarnya, pada kedua tahun itulah China sedang gencar-gencarnya memajukan kekuatan militer. Sama-sama melakukan sistem yang sama dibawah pemerintahan yang sama. Dasar reformasi kekuatan militer China juga tetap sama. Namun perbedaannya terletak pada tahun 2017 yang sudah jauh memperbaiki kesalahan dari tahun 2016. Baik dari sisi strategi, pelatihan maupun anggaran untuk peningkaan kekuatan militer. Dan juga dari perlatan tempur China yang sudah semakin canggih pada tahun 2017. Tahun 2017 memang tahun perbaikan dari peningkatan kekuatan militer di China.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *