Ditulis oleh: Azka Dzulaydi & Hilmi Mumtaz Zajuli
Ukraina dan Rusia merupakan dua negara pecahan Uni Soviet yang sedang memanas sejak akhir tahun 2021. Ketegangan yang terjadi bermula dari kedekatan Ukraina dengan Amerika Serikat dan NATO yang membuat Rusia menarik kembali 18 anggota keluarga diplomatnya dari Ukraina serta mengirimkan ribuan pasukannya ke perbatasan Rusia-Ukraina. Presiden Putin juga menuntut permintaan terhadap NATO agar tidak menerima keanggotaan Ukraina. Tindakan ini disebabkan kekhawatiran Rusia atas kehadiran Amerika Serikat dan NATO yang dapat membuat pengaruh Rusia di Eropa Timur akan berkurang. Memanasnya hubungan Ukraina-Rusia membuat mata dunia tertuju pada konflik ini sehingga menimbulkan berbagai reaksi dari banyak pihak, khususnya Uni Eropa (UE). UE selaku organisasi regional di Eropa tentunya turut memberikan respon terhadap konflik ini.
Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina merupakan isu geopolitik yang tengah menjadi sorotan dunia internasional saat ini. Sebagai salah satu aktor yang berpengaruh pada kawasan Eropa, Uni Eropa memandang bahwa konflik yang kian memanas antara Rusia dan Ukraina dapat mengancam stabilitas keamanan di kawasan Eropa. Pada 17 Desember 2021, Dewan Uni Eropa menggelar KTT Uni Eropa di Brussels guna menanggapi terkait sikap atas ketegangan yang terjadi antara Ukraina dan Rusia. Pertemuan tersebut menghasilkan sebuah pernyataan sikap Uni Eropa yang menyatakan bahwa, “The European Council reiterates its support for Ukraine’s sovereignty and territorial integrity. Any further military aggression against Ukraine will have massive consequences and severe costs in response.” (Euronews, 2021). Dengan adanya pernyataan tersebut menegaskan bahwa Uni Eropa berkomitmen satu suara untuk menentang tindakan agresi lebih lanjut yang dilakukan Rusia atas Ukraina dan memposisikan diri untuk mendukung Ukraina pada konflik yang sedang terjadi. Dukungan Uni Eropa kepada Ukraina sejatinya telah lama berlangsung, dukungan tersebut diberikan sejak 2014 dengan memberikan insentif dana sebesar EUR 17 miliar dalam bentuk hibah dan pinjaman (Mamer, 2022). Lalu, Uni Eropa mendesak Rusia untuk segera menghentikan segala aktivitas militer dan memperingatkan akan konsekuensi yang diterima jika serangan benar-benar terjadi. Sejauh ini, Uni Eropa telah memberikan beberapa sanksi ekonomi terhadap Rusia sejak 31 Juli 2014 dengan membatasi akses ke pasar modal primer dan sekunder Uni Eropa yang mana sanksi tersebut ditujukan pada bank dan perusahaan Rusia tertentu, melarang bantuan berbentuk keuangan dan perantara kepada lembaga keuangan Rusia, melarang kegiatan impor-ekspor atau transfer langsung-tidak langsung dari semua barang yang berkaitan dengan pertahanan dan menetapkan larangan untuk barang-barang yang akan digunakan untuk keperluan militer Rusia (Lenzu, 2022). Sanksi yang berlaku sejak Juli 2014 kemudian diperpanjang pada 13 Januari 2022 hingga 31 Juli 2022 berdasarkan keputusan Dewan Uni Eropa (European Council, nd). Dengan serangkaian sanksi ekonomi yang diberikan tentunya memukul telak pihak Russia, ditambah dengan adanya “Perjanjian Asosiasi UE-Ukraina 2014” telah menempatkan UE menjadi mitra dagang terbesar Ukraina melampaui Rusia. Sementara Uni Eropa sendiri adalah mitra dagang terbesar Russia dengan 37,3% dari total perdagangan barang negara itu pada tahun 2020 (Khatu, 2022). Dengan akumulasi sanksi yang diberikan, Uni Eropa berharap hal tersebut akan cukup bagi Rusia berpikir kembali untuk memulai rencana penyerangannya ke Ukraina dan segera bernegosiasi untuk menyelesaikan konflik yang terjadi.
Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina dikecam oleh beberapa pihak, tidak terkecuali Uni Eropa. Uni Eropa tegas menyatakan sikapnya untuk mendukung Ukraina, atas sikapnya tersebut tentunya akan berdampak kepada hubungan antara Rusia dan Uni Eropa yang sudah terjalin selama bertahun-tahun. Hubungan Rusia dan Uni Eropa merupakan hubungan kerjasama saling menguntungkan, kerjasama yang dilakukan antara keduanya meliputi: perdagangan, energi, lingkungan dan perubahan iklim, pendidikan hingga bantuan Covid-19 (Five et al., 2020). Uni Eropa harus bersiap menerima dampak yang cukup serius, dampak yang paling signifikan yakni berasal dari sektor energi dan perdagangan. Dari sektor energi, Uni Eropa terancam tidak mendapatkan pasokan energi dari Rusia, sebagaimana diketahui bahwa Rusia merupakan pemasok utama energi ke Uni Eropa untuk minyak mentah, gas alam hingga batu bara (Brief Overview of Relations | Russian Mission, n.d.). Dari sektor perdagangan, Uni Eropa terancam kehilangan mitra dagang kelima yang mewakili 5% perdagangan barang luar negeri atau senilai EUR 174 miliar yang merupakan nilai dari ekspor barangnya ke Rusia terdiri dari produk mesin, peralatan transportasi, obat-obatan, bahan kimia dan manufaktur (The European Union and the Russian Federation – European External Action Service, 2021).
Konflik Ukraina-Rusia yang saat ini masih berlanjut dapat diselesaikan dengan beberapa solusi. Salah satunya adalah NATO memenuhi permintaan Rusia untuk tidak mendukung Ukraina yang ingin bergabung ke dalam keanggotaan NATO. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa Ukraina berada di luar kawasan Atlantik Utara sehingga relevansinya dengan NATO sangatlah jauh. Selain itu juga Rusia tidak berhak untuk mengganggu Ukraina dalam menjalin hubungan dengan negara manapun karena Ukraina merupakan sebuah negara merdeka dan berdaulat sehingga tidak pantas bagi Rusia untuk mengintervensi urusan internal Ukraina.
Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina merupakan isu yang tengah menjadi sorotan ketegangan geopolitik saat ini. Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina dikecam oleh beberapa pihak, tidak terkecuali Uni Eropa. Pandangan Uni Eropa terhadap konflik ini adalah terganggunya kestabilan keamanan di kawasan Eropa. Oleh karena itu, Dewan Uni Eropa dengan tegas memberikan sanksi berat berupa sanksi ekonomi dan militer terhadap Rusia guna meredam konflik tersebut. Sanksi tersebut diberikan kepada Rusia sebagai bentuk penekanan Uni Eropa terhadap Rusia untuk menahan serangannya ke Ukraina guna mengurangi kemungkinan dampak yang lebih besar terjadi.
Referensi
Brief overview of relations. Russian Mission. (n.d.). Permanent Mission of the Russian Federation to the European Union. Retrieved February 11, 2022, from https://russiaeu.ru/en/brief-overview-relations
EU leaders warn Moscow of ‘massive consequences’ if it invades Ukraine. (2021, December 17). Euronews. Retrieved February 10, 2022, from https://www.euronews.com/2021/12/16/eu-leaders-to-discuss-booster-jabs-energy-prices-and-russian-aggression-at-council-summit
Fakta Soal Ketegangan Russia-Ukraina yang Siaga Perang. (2022, Januari 28). Retrieved Februari 8, 2022, from CNNIndonesia.com: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20220128092243-134-752297/fakta-soal-ketegangan-rusia-ukraina-yang-siaga-perang
Five, T. H. E., Guiding, P., & Eu, T. H. E. (2020). EU-Russia Relations Facts and figures about.
Khatu, J. (2022, February 2). Opinion – The European Union’s Status in the Russia-Ukraine Crisis. E-International Relations. Retrieved February 10, 2022, from https://www.e-ir.info/2022/02/02/opinion-the-european-unions-status-in-the-russia-ukraine-crisis/
Lenzu, M. D. (2022, January 13). Russia: EU renews economic sanctions over the situation in Ukraine for further six months. consilium.europa.eu. Retrieved February 10, 2022, from https://www.consilium.europa.eu/en/press/press-releases/2022/01/13/russia-eu-renews-economic-sanctions-over-the-situation-in-ukraine-for-further-six-months/
Mamer, E. (2022, January 24). Statement by the President: EU financial support for Ukraine. European Commission. Retrieved February 10, 2022, from https://ec.europa.eu/commission/presscorner/detail/en/STATEMENT_22_545
The European Union and the Russian Federation. (2021, January 11). European External Action Service. Retrieved February 11, 2022, from https://eeas.europa.eu/headquarters/headquarters-homepage/35939/european-union-and-russian-federation_en
Timeline – EU restrictive measures in response to the crisis in Ukraine. (n.d.). consilium.europa.eu. Retrieved February 10, 2022, from https://www.consilium.europa.eu/en/policies/sanctions/ukraine-crisis/history-ukraine-crisis/