Ditulis oleh Drafti Khansa dari Divisi Research

 

Krisis energi di Eropa dan pasokan minyak Rusia menunjukkan bahwa Eropa sangat bergantung pada sumber energi Rusia. Dalam situasi ini, Uni Eropa didorong oleh Amerika Serikat menggunakan strategi energi anti-Rusia untuk memaksa Eropa untuk mengurangi impor minyak dan gas Rusia. Namun, ini menimbulkan tantangan ekonomi dan politik, termasuk kenaikan harga energi yang tidak terduga dan dampak pada stabilitas ekonomi Eropa. Proposal ini bertujuan untuk menganalisis dampak Eropa terhadap blokade gas Rusia yang berfokus pada peran dan posisi rusia dalam menjaga pasokan gas dan minyak sebagai strategi energi anti-Rusia yang diajukan oleh Uni Eropa. Selain itu, dalam proposisinya, akan dibahas risiko utama yang mendasari ketergantungan Eropa pada pasokan minyak Rusia, termasuk kemungkinan kenaikan harga gas dan dampak yang akan ditimbulkannya terhadap ekonomi Eropa serta proposal ini akan membahas kebijakan energi Rusia dan bagaimana negara-negara Eropa dapat berpartisipasi dalam diskusi internasional untuk mencapai kesepakatan yang mendukung keamanan energi dan transisi ke energi berkelanjutan.

Keadaan awal hubungan perdagangan energi Rusia dan Uni Eropa

Sebelum terjadi invasi ke Ukraina pada tahun 2022, hubungan perdagangan energi Rusia dan Uni Eropa sangatlah erat. Berdasarkan laporan Badan Energi Internasional (IEA), Rusia merupakan salah satu pengekspor minyak bumi dan gas alam terbesar di pasaran global. Target pasar terbesar komoditas energi fosil Rusia adalah kawasan Uni Eropa. Setiap tahunnya, sekitar 50% ekspor minyak bumi dan lebih dari 60% ekspor gas alam Rusia terserap pada wilayah ini. Dengan demikian, perdagangan energi tersebut dapat secara langsung mempengaruhi stabilitas perekonomian mandiri Eropa dalam ketergantungannya terhadap energi, sehingga memungkinkan Rusia untuk memainkan kekuatannya dalam pembatasan ekspor dan memperlambat ekonomi Eropa atas sejumlah sanksi yang diberikan oleh Eropa terhadap Rusia. Selain dari perubahan perekonomian Eropa, sejumlah sanksi embargo yang dilakukan oleh Eropa dan sekutunya terhadap Rusia, hal ini juga memberikan sejumlah perubahan terhadap stabilitas perekonomian energi negara “Beruang Merah” tersebut.

Penyebab ketegangan antara Rusia dan Uni Eropa

Ketegangan antara Rusia dan Ukraina terjadi dikarenakan intervensi yang dilakukan Rusia dan puncaknya terjadi saat Ukraina menyatakan diri ingin bergabung dengan Uni Eropa. Tindakan ini membuat Uni Eropa sadar bahwa harus melakukan embargo ekonomi dengan Rusia sebagai salah satu upaya untuk memberikan perlindungan terhadap Ukraina. Namun, adanya kebijakan embargo ekonomi tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi negara-negara Uni Eropa akan kekurangan Energi. Hal ini disebabkan karena negara-negara di Uni Eropa memiliki ketergantungan terhadap suplai energi Rusia.

Dampak Terhadap Ekonomi dan Industri.

Energi merupakan suatu komoditas yang penting dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi Uni Eropa. Ketergantungan Uni Eropa terhadap pasokan energi Rusia menjadikannya penyebab utama yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi Uni Eropa secara langsung. Gangguan hubungan politik kerjasama atas keputusan sanksi ekonomi Uni Eropa kepada Rusia telah mempengaruhi harga energi hingga 40% yang pada akhirnya merusak stabilitas pertumbuhan ekonomi Uni Eropa secara keseluruhan. Dalam konteks ini, judul ini mencerminkan dampak potensial blokade gas Rusia yang mempengaruhi stabilitas industri dan lainnya di Uni Eropa.

Diversifikasi dan Transisi Energi.

Dalam merespons kembali tindakan Rusia terhadap pemutusan dan kenaikan tarif energi alam, negara-negara Uni Eropa telah merencanakan transisi energi terbarukan sebagai upaya dalam mengurangi ketergantungan energi dari Rusia. Hal ini dapat melibatkan investasi tenaga surya, tenaga angin, tenaga panas bumi, dan pengembangkan infrastruktur sumber energi secara mandiri. Dengan ini, Uni Eropa perlu memperkuat kerja sama dengan pemasok energi alternatif, Dalam konteks ini, judul ini menganalisis terkait rencana diversifikasi energi negara-negara Uni Eropa untuk keamanan energi dalam meningkatkan produktivitas industri.

Perubahan Kebijakan dan Keamanan Serta Strategi Energi.

Upaya blokade aliran sumber energi oleh Rusia dapat memberikan respons yang negatif dan baik bagi Uni Eropa. Dalam hal ini, hal tersebut memungkinkan bagi Uni Eropa dalam merubah kebijakan penggunaan energi dalam kebutuhan energi. Dalam konteks ini, judul ini mencerminkan analisis terhadap perubahan kebijakan yang diterapkan dalam menyepakati transisi energi terbarukan untuk mengurangi ketergantungannya terhadap Rusia. Hal tersebut dapat berupa penguatan jaringan energi, energi alternatif, dan pengembangan teknologi untuk mengurangi risiko terhadap ketergantungan dalam mengimpor energi.

Hal yang harus dilakukan Eropa untuk memperbaiki keadaan ekonomi pada saat terjadinya embargo

Uni Eropa harus menyelamatkan pasokan gas anggota-anggota negaranya dengan cara yang paling lazim yaitu dengan melakukan negosiasi terhadap pihak Rusia agar tidak terjadi penghentian pasokan gas. Namun, Uni Eropa justru melakukan hal sebaliknya, Uni Eropa melakukan embargo ekonomi terhadap Rusia. Kekuatan energi serta pasokan gas Rusia membuat Uni Eropa dilema. Uni Eropa harus mengambil kebijakan terhadap intervensi Rusia terhadap konflik domestik terhadap Ukraina sebagai upaya penyelamatan ekonomi negara-negara Uni Eropa.

Pada dasarnya kerja sama antara Rusia dan Uni Eropa memiliki tujuan kekuatan nasional dan kebijakan mengambil keputusan, Sehingga kedua negara tersebut harus memikirkan keputusan kebijakan berjangka panjang dan jangka pendek. Kebijakan jangka panjang yang ditetapkan Rusia dengan menjamin keamanan nasional negaranya serta menjamin hak-hak perlindungan bagi warganya. Oleh karena itu, Rusia memberhentikan pasokan gas terhadap Uni Eropa, adanya ketergantungan antara Rusia dan Uni Eropa mengupayakan berbagai macam cara untuk menormalisasikan pasokan gas. Selain itu Uni Eropa juga memfasilitasi perjanjian dan negosiasi Rusia dengan Ukraina. Uni Eropa berusaha memfasilitasi negosiasi antara Rusia dan Ukraina melalui konferensi, akan tetapi negosiasi tersebut gagal atau belum tercapai sehingga negosiasi itu dilanjutkan dengan negosiasi secara bilateral antara Rusia dan Ukraina. Dengan adanya negosiasi bilateral antara kedua negara tersebut akhirnya pasokan gas yang dikirim Rusia ke Ukraina menjadi normal kembali hal itu terjadi pada 21 januari 2009.

Referensi:

Fauzziyah, P. Z., & Paksi, A. K. (2023). Dampak Kerja Sama Indonesia-China dalam Proyek Investasi Nikel Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kedua Negara. Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial, 7(1). 86-105.

Ir.admin. (2016). Diplomasi Energi – Hubungan Internasional. (2016, May 7). Hubungan Internasional. https://ir.universitaspertamina.ac.id/2016/05/07/diplomasi-energi-2/

Muthmainah, M. (n.d.). Teori Interdependensi. https://www.academia.edu/36333030/Teori_Interdependensi

Rudiany, N. P. (2020). Pentingnya Diplomasi Energi dalam Upaya Mencapai Ketahanan Energi. //www.jstor.org/stable/resrep25407.4?seq=1

Setiawan, V. N. (2024). Rusia Diperkirakan Hengkang dari Proyek Migas RI Tahun Ini. https://www.cnbcindonesia.com/news/20240102182902-4-502188/rusia-diperkirakan-hengkang-dari-proyek-migas-ri-tahun-ini.

Sidik, B. (2024). Dampak Perang Rusia-Ukraina pada Dunia Energi. https://www.kompas.id/baca/riset/2023/03/15/dampak-dunia-energi-akibat-perang-rusia-ukraina?status=sukses_login%3Fstatus_login%3Dlogin&status_login=login

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *