Adinda Aulia Hafizha dan Shan Adam Ghoffar
Staff, Empowerment Division FPCI Chapter UPN Veteran Jakarta
The Medellín Cartel, adalah kartel asal Kolombia yang juga merupakan kartel pertama yang memasuki wilayah Amerika Serikat. Pada 1976, kartel ini mulai beroperasi dalam memperdagangkan kokain. Pada puncak operasinya, kartel Medellín menyelundupkan beberapa ton kokain setiap minggu ke negara-negara di seluruh dunia dan berhasil meraup keuntungan hingga US $ 60 juta setiap hari. Kartel ini juga bekerja sama dengan Guadalajara Cartel, yang disebut sebagai kartel pertama dan tertua di Meksiko dalam memperjualbelikan kokain dalam pasar gelap. Sepanjang 1980-an, kartel ini mengendalikan sebagian besar perdagangan narkoba di Meksiko dan koridor di sepanjang perbatasan Meksiko-Amerika Serikat.
Pada akhir 1990-an, penyelundup Meksiko mendominasi distribusi narkoba dan juga memperkenalkan metamfetamin. Metamfetamin sendiri merupakan obat psikotropika yang bekerja dengan cara meningkatkan jumlah zat kimia otak (neurotransmiter) dopamin, serotonin, dan norepinefrin. Keberadaan metamfetamin kemudian meningkatkan variasi produksi narkoba di Meksiko pada masa itu. Meskipun organisasi perdagangan narkoba Meksiko telah ada selama beberapa dekade, pengaruh mereka meningkat setelah runtuhnya kartel Kolombia Cali dan Medellín pada tahun yang sama. Produksi ganja dan metamfetamin di Meksiko diperkirakan mengontrol sekitar 80% metamfetamin di Amerika Serikat, sementara 1.100 metrik ton ganja diselundupkan setiap tahun dari Meksiko. Menurut Jaksa Agung AS, Kartel Sinaloa bertanggung jawab dalam mendistribusikan hampir 200 ton kokain dan sejumlah besar heroin antara tahun 1990 dan 2008. Kartel Sinaloa adalah sindikat perdagangan narkoba internasional besar, pencucian uang, dan kejahatan terorganisir yang didirikan pada akhir 1980-an. Kartel ini berulang kali dijuluki sebagai salah satu organisasi kriminal Meksiko terkuat di dunia sejak akhir 2000-an dan awal 2010-an oleh berbagai sumber. Kartel Sinaloa beroperasi di “Segitiga Emas”, negara bagian Sinaloa, Durango, dan Chihuahua. Wilayah ini merupakan penghasil utama opium dan mariyuana Meksiko. Meskipun memperdagangkan berbagai jenis zat terlarang, operasi kartel tampaknya lebih pada perdagangan kokain dan heroin.
Melihat kasus penyelundupan narkoba yang semakin tinggi, militer Meksiko mulai melakukan intervensi pada tahun 2006, tujuan utama pemerintah adalah untuk mengurangi kekerasan terkait narkoba. Pemerintah Meksiko telah menegaskan bahwa fokus utama mereka adalah membongkar kartel narkoba yang kuat, dan mencegah permintaan perdagangan narkoba bersama dengan AS.
Kekerasan meningkat segera setelah penangkapan Miguel Ángel Félix Gallardo pada tahun 1989; dia adalah pemimpin dan pendiri kartel narkoba Meksiko pertama, Kartel Guadalajara, sebuah aliansi dari kartel yang ada saat ini (termasuk Kartel Sinaloa, Kartel Juarez, Kartel Tijuana, dan Kartel Sonora). Karena penangkapannya, aliansi tersebut pecah dan beberapa anggota berpangkat tinggi membentuk kartel mereka sendiri dan masing-masing dari mereka berjuang untuk menguasai wilayah dan rute perdagangan.
Meskipun kekerasan antara kartel narkoba telah terjadi jauh sebelum perang dimulai, pada tahun 1990-an hingga awal 2000-an pemerintah hanya menggunakan pasukan polisi dengan pengaruh yang kecil. Perubahan dimulai pada 11 Desember 2006, ketika Presiden Felipe Calderon yang baru terpilih mengirim 6.500 tentara federal ke negara bagian Michoacán untuk mengakhiri kekerasan narkoba di sana. Tindakan ini dianggap sebagai pembalasan besar pertama yang dilakukan terhadap operasi kartel, dan dipandang sebagai titik awal peperangan antara pemerintah dengan kartel narkoba. Seiring berjalannya waktu, Calderon terus meningkatkan kampanye anti-narkoba, di mana pada masa itu ada lebih dari 25.000 tentara yang terlibat.
Selama pemerintahan presiden Calderon, pemerintah Meksiko menghabiskan sekitar $ 7 miliar USD dalam kampanye berusia 18 bulan melawan kartel narkoba. Diperkirakan bahwa selama tahun 2006, ada sekitar 2.000 kematian akibat kekerasan terkait narkoba, sekitar 2.300 kematian pada 2007 dan lebih dari 3.725 kematian pada 2008. Korban yang tewas adalah anggota geng yang dibunuh oleh saingannya atau oleh pemerintah, namun beberapa merupakan orang-orang tidak bersalah. Setidaknya 450 petugas polisi dan tentara telah terbunuh sejak Januari 2007.
Melihat tingginya angka kematian di Meksiko, pemerintahan Meksiko mengupayakan kemitraan dengan Amerika Serikat, dengan alasan bahwa perdagangan obat-obatan terlarang adalah masalah bersama yang membutuhkan solusi bersama, dan menyatakan bahwa sebagian besar pembiayaan untuk penyelundup Meksiko berasal dari konsumen obat-obatan di Amerika. Hal inilah yang juga mendasari terciptanya Merida Initiative antara pemerintah Amerika Serikat dengan Meksiko.
Untuk pembiayaan sendiri, Kongres Amerika Serikat menyetujui pemberian $1,6 miliar Dollar untuk tiga tahun awal (2008-2010) sebagai bentuk bantuan dana awal dan yang diberikan oleh Amerika Serikat di dalam Merida Initiative. Pemberian dana akan dilakukan dengan periode waktu dan dialokasikan secara bertahap. Dalam hal ini tidak hanya Meksiko yang mendapatkan bantuan dana, akan tetapi negara-negara Amerika Tengah juga mendapatkan dana sebesar $0,3 miliar Dollar. Hal ini dikarenakan kartel-kartel Meksiko juga memiliki hubungan yang erat dengan para gangster di wilayah Amerika Tengah, sehingga Kongres berpendapat bahwa pemberian bantuan dana kepada Meksiko untuk menangani peredaran narkoba ini bisa saja membuat keamanan warga negara Amerika Serikat yang berada di Amerika Tengah menjadi terancam. Oleh karena itu, Pemberian bantuan dana kepada Amerika Tengah ini diperuntukkan untuk menjaga keamanan warga negara Amerika Serikat di sana dan disalurkan dengan tujuan untuk menangani geng kriminal, meningkatkan berbagi informasi antar negara, memodernisasi dan memprofesionalkan pasukan polisi, memperluas kemampuan pelarangan maritim, dan mereformasi sektor peradilan untuk memulihkan dan memperkuat kepercayaan warga negara pada lembaga-lembaga tersebut. Meksiko sendiri mendapatkan dana sekitar $1,3 miliar Dollar. Akan tetapi, Pemberian bantuan dana dikirimkan secara bertahap setiap tahunnya dalam kurun waktu 2008 hingga 2010.
Dana yang dipakai dialokasikan diantaranya untuk membeli peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam memerangi narkoba, untuk membeli teknologi yang digunakan untuk meningkatkan dan mengamankan sistem komunikasi untuk mengumpulkan informasi yang terkait dengan Tindakan kriminal di Meksiko, untuk memperkuat lembaga-lembaga peradilan di Meksiko, serta terakhir untuk membeli pesawat yang dapat mendukung kegiatan pengawasan peredaran narkoba di Meksiko. Beberapa peralatan yang pada akhirnya mampu didapatkan oleh Meksiko lewat dana Merida Initiative diantaranya 13 Helikopter Bell 412 EP, 11 Helikopter UH-60 Black Hawk, 4 Pesawat Angkut CASA CN-235, 1 Pesawat Pengintai Dornier 328JET, serta berbagai macam alat lain nya di bidang militer dan Lembaga peradilan untuk memberantas narkoba di Meksiko.
Salah satu aspek lain yang menjadi tantangan dalam Kerja sama ini adalah masalah penyelundupan senjata. ATF memperkirakan bahwa sejak tahun 1996, diperkirakan lebih dari 62.000 senjata api dengan total sebanyak 55% merupakan senjata serbu atau assault rifle berhasil memasuki wilayah Meksiko dari Amerika Serikat. Lemahnya pengamanan di perbatasan jadi salah satu faktor utamanya. Para pembeli senjata selundupan ini tentu saja siapa lagi kalau bukan para kartel di Meksiko. Hal ini mereka lakukan demi menjaga pertahanan mereka dan memperkuat daya tempur mereka dalam menghadapi perang melawan pemerintah. Oleh karena itu, di dalam Merida Initiative sendiri, dana sebesar $74 juta Dollar harus digunakan dalam rangka penumpasan penyelundupan senjata yang terjadi di Meksiko.
Di masa awal berjalannya Merida Initiative ini juga Meksiko telah melakukan beberapa tindakan lain di samping meningkatkan dan membeli amunisi bagi pertahanan mereka. Pada bulan Juli 2008, Pemerintah mengeluarkan rencana untuk melipatgandakan pasukan kepolisian mereka sebagai rangka untuk mengurangi peran militer Meksiko di dalam perang melawan kartel. Pemerintah juga mulai melakukan berbagai macam investigasi untuk menyelidiki korupsi yang sudah selama ini menjalar di dalam tubuh kepolisian Meksiko. Hal ini dilakukan Meksiko sebagai bukti keseriusan mereka untuk memperbaiki organ kepolisian dalam negeri mereka sebagai salah satu bentuk menjalankan salah satu bagian di dalam Merida Initiative, yaitu shared responsibility atau berbagi tanggung jawab bersama. Selain itu, sebagai bagian dari Merida Initiative, Meksiko juga menerima informasi tentang beberapa kapal mencurigakan yang dicurigai sebagai kapal pengangkut narkoba dari Pelabuhan di Ekuador dan Kolombia. Hal ini akan memudahkan pemerintah Meksiko untuk mengawasi jalur peredaran narkoba di lautan.
Merida Initiative resmi berakhir pada tahun 2019, dimana presiden baru Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, mendeklarasikan pernyataan pada bulan Mei bahwa Meksiko resmi menarik diri dari Merida Initiative. Lopes mengatakan bahwa sebagai gantinya, dirinya lebih suka membuat pakta untuk mendukung rencana pembangunan di wilayah Amerika Tengah demi mengendalikan permasalahan migrasi yang sudah menjalar di wilayah tersebut.
Merida Initiative memang sudah resmi berakhir, akan tetapi dampaknya masih bisa dirasakan hingga saat ini. Pembaharuan dalam sistem kepolisian dalam negeri Meksiko dan penguatan pengawasan terhadap jalur peredaran narkoba menjadi contoh kecil dari keberhasilan penerapan Merida Initiative di masa lalu. Namun, dibalik semua keberhasilan itu, Merida Initiative meninggalkan suatu pertanyaan kecil mengenai efektivitas nya. Salah satu kunci keberhasilan adalah persamaan pandangan dalam dua negara yang menerapkannya. Ketika ada satu pasal sekecil apapun yang tidak dapat dijadikan konsensus bersama, maka keberhasilan dari penerapan bentuk kerja sama ini akan menyisakan banyak pertanyaan, yang merunut kembali kepada interpretasi dan kepentingan negara masing-masing. Hingga akhir masanya, Merida Initiative gagal menghadirkan konsensus tersebut. Hal inilah yang menimbulkan pertanyaan dalam benak masyarakat dunia mengenai keseriusan Amerika Serikat dan Meksiko untuk mengakhiri perdagangan narkoba yang selama ini menjadi momok menakutkan bagi kedua negara tersebut.
DAFTAR PUSTAKA :
Pratiwi, M. W. 2018. IMPLEMENTASI KERJASAMA MERIDA INITIATIVE ANTARA AMERIKA SERIKAT DAN MEKSIKO DALAM PENANGGULANGAN PEREDARAN NARKOBA ILEGAL (2008-2010). UPN “Veteran” Jawa Timur. Diakses dari https://core.ac.uk/download/pdf/324103328.pdf
Abu-Hamdeh, S. (2011). The Merida Initiative: An Effective Way of Reducing Violence in Mexico?. Pepperdine Policy Review, 4(5), 37-54. Available at: https://digitalcommons.pepperdine.edu/ppr/vol4/iss1/5
Potter, M. (2008, June 25). MEXICAN DRUG WAR ‘ALARMING’ U.S. OFFICIALS. NBC News. http://worldblog.msnbc.msn.com/archive/2008/06/25/1166487.aspx
Seelke, C.R. & Finklea, K. (2017). U.S.-Mexican Security Cooperation: The Mérida Initiative and Beyond. Congressional Research Service. Diakses dari https://fas.org/sgp/crs/row/R41349.pdf
Ellingwood, K. (2008, May 21). Mexico drug wars are suspected in deadly shootout. Los Angeles Times. https://www.latimes.com/archives/la-xpm-2008-may-21-fg-mexshooting21-story.html
Cave, D. (2012, January 11). Mexico Updates Death Toll in Drug War to 47,515, but Critics Dispute the Data. The New York Times. https://www.nytimes.com/2012/01/12/world/americas/mexico-updates-drug-war-death-toll-but-critics-dispute-data.html
Freeman, L. (2006). State of Siege: Drug-Related Violence and Corruption in Mexico. A WOLA Special Report. Available at http://www.wilsoncenter.org/news/docs/State_of_Siege_WOLA.pdf
Caldwell, A. A. & Stevenson, M. U.S. (2010, April 9). Intelligence Says Sinaloa Cartel Has Won Battle for Ciudad Juarez Drug Routes. CNSNews.com. http://cnsnews.com/news/article/us-intelligence-says-sinaloa-cartel-has-won-battle-ciudad-juarez-drug-routes
Mexico: Organized Crime and Drug Trafficking Organizations. (2020). Congressional Research Service. Available at https://fas.org/sgp/crs/row/R41576.pdf
History.com Editors. History of Drug Trafficking. (2019). https://www.history.com/topics/crime/history-of-drug-trafficking
History.com Editors. War On Drugs. (2019). https://www.history.com/topics/crime/the-war-on-drugs