Lingkungan Strategis Asia Tenggara dan VietnamVietnam dan Aktor-aktor Geopolitik di Asia Tenggara . Sumber: www.orientalreview.org

Langkah  strategis Vietnam bergabung ke ASEAN telah memberi kontribusi dalam menguatkan kembali soliditas ASEAN dan negara-negara di kawasan Indochina. Komunitas  ASEAN yang mantap dan solid merupakan prioritas Vietnam. Upaya Vietnam ini sejalan dengan negara-negara anggota ASEAN dalam memperkuat  kerjasama merealisasikan visi  satu komunitas ASEAN. Visi tersebut terkait dengan interkonektivitas ekonomi dan tanggung jawab terhadap komunitas di kawasan akan pentingnya tujuan hidup dalam perdamaian, keamanan dan kestabilan yang berkesinambungan yang diiringi pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan bersama dan kemajuan sosial.

Vietnam juga telah berhasil memainkan peran strategis dengan berbagai mitra negara adidaya ASEAN (Amerika, Rusia, Cina, Uni Eropa dan India). Manuver tersebut justru mendekatkan Vietnam dengan Amerika (AS) Uni Eropa (UE) dan India. Keterlibatan Vietnam dalam sengketa perbatasan dengan Cina di Laut Cina Selatan mendorong Vietnam untuk memasukan isu tersebut ke dalam agenda KTT ASEAN. Langkah Vietnam ini menggambarkan keberhasilannya memainkan peran penting di  ASEAN.

Ditarik dari Teori Kepentingan Nasional  (Daniel S. Papp,) Vietnam membawa kepentingan nasionalnya untuk mempertahankan kedaulatannya di Laut China Selatan. Dalam rangka mencapai kepentingan itu Vietnam melakukan penguatan pertahanannya dengan membuka investasi asing. Masuknya investasi asing  ini akan digunakan sebagai modal dalam memperkuat pertahanan Vietnam.

Kebijakan luar negeri Vietnam tersusun atas empat pilar: multilateralism, partnership, diversification, dan integration. Melalui keempat pilar tersebut, arah kebijakan luar negeri Vietnam cenderung berupaya mempertahankan kedaulatannya melalui kegiatan-kegiatan diplomatik secara damai. Hal ini ditunjukkan melalui langkah Vietnam dengan menjalin hubungan diplomatik ke negara-negara yang berselisih di Laut China Selatan. Dari hubungan diplomatik tersebut, dapat terjalin adanya hubungan bilateral antar negara tersebut. Hal inilah yang dimanfaatkan Vietnam untuk memenuhi kepentingan nasionalnya dengan melakukan kerjasama dengan beberapa negara sesuai dengan kebijakan Partnership yang dicanangkan Vietnam dalam 4 pilarnya tersebut.

Jika menilik dari aspek keamanan, Vietnam juga telah melakukan kerjasama dengan beberapa negara. Sesuai dengan Teori Keamanan Kompleks Kawasan yang dikemukakan oleh Buzzan tersebut menggambarkan sebuah situasi  bahwa ancaman yang ada dapat semakin mudah menyebar, baik pada jarak dekat maupun pada jarak yang jauh. Oleh karena itu, terjadilah suatu interdependesi keamanan dalam suatu kawasan, sehingga menjadikan keamanan tersebut menjadi semakin kompleks. Hal tersebut menyebabkan meningkatnya hubungan antar aktor yang terlibat, baik secara langsung didalam kompleksitas tersebut ataupun aktor yang terlibat di luar kompleksitas keamanan yang sudah ada. Misalnya adalah kerjasama yang dilakukan Vietnam dengan Indonesia di bidang pertahanan.

Pertemuan yang dilakukan Vietnam dan Indonesia pada tanggal 7-9 Agustus 2016 merupakan kelanjutan dari nota kesepahaman tentang peningkatan kerjasama pejabat pertahanan Indonesia-Vietnam pada tahun 2010. Namun tidak hanya untuk memperkuat pertahanan dari kedua negara tersebut, Indonesia-Vietnam memiliki tujuan untuk menjaga solidaritas di tubuh ASEAN demi stabilitas keamanan di tingkat regional. Jika ditarik kepada Teori Keamanan Kompleks Kawasan yang dikemukakan Barry Buzan, Vietnam melakukan kerjasama dengan Indonesia untuk memperkuat keamanan dan pertahanan di tingkat regional yaitu Asia Tenggara. Karena kedua negara tersebut merupakan negara yang aktif bermain di arena ASEAN. Urgensi dari pengaruh dunia internasional ke dalam tubuh ASEAN, membuat kedua negara aktif ini semakin memperkuat pertahanan dan keamanan ASEAN.  Di dalam teori ini juga menjelaskan bahwa keamanan kawasan terjadi karena adanya sifat interdepensi/saling berhubungan antar satu negara dengan negara lain, sehingga perlu adanya penguatan kerjasama di bidang pertahanan dan keamanan di kawasan ASEAN.

Dibaik keaktifan Vietnam di dalam ASEAN, Vietnam juga berupaya menciptakan perkembangan di lingkungan strategisnya. Di dalam mewujudkannya, Vietnam berpatokan dengan 4 pilar tadi yaitu multilateralism, partnership, diversification, dan integration untuk menentukan arah kebijakan luar negerinya. Vietnam juga sedang gencar untuk membangun postur pertahanan yang kuat. Untuk mencapai itu semua, Vietnam menempuh langkah kerjasama serta keaktifan negaranya di dalam ASEAN. Dengan begitu, Vietnam mampu mewujudkan kepentingan nasionalnya serta lingkungan strategisnya dapat berkembang dengan baik. Peluang yang diraih Vietnam dalam hal ini adalah meningkatnya eksistensi Vietnam dimata regional maupun internasional sehingga kepentingan nasionalnya dapat terwujud dan lingkungan strategisnya dapat semakin berkembang lewat adanya kerjasama dengan negara di Asia Tenggara maupun diluar Asia Tenggara.

Adanya investasi asing ke Vietnam dapat meningkatkan pendapatan negara yang dapat dialokasikan untuk memperkuat pertahanan negara Vietnam. Namun dibalik peluang tersebut, terdapat potensi ancaman bagi lingkungan internasional maupun regional. Di tingkat internasional, ancaman terbesar adalah  pengaruh rivalitas negara adidaya seperti AS dan Cina yang akan mengganggu stabilitas lingkungan strategis Vietnam itu sendiri. Hal tersebut akan mempengaruhi lingkungan strategis di tingkat Asia Tenggara yang akan berdampak ke negara-negara di Asia Tenggara karena sistem internasional merupakan patokan bagi suatu negara untuk mementukan arah kebijakan luar negerinya demi mengimplementasikan lingkungan strategisnya.

Sementara di tingkat regional, ancaman yang paling mendasar adalah konflik kemanusiaan, persaingan persenjataan (ALUTSISTA), dan perebutan wilayah kedaulatan. Konflik kemanusiaan yang sedang hangat di kawasan Asia Tenggara adalah Konflik Rohingya yang saya pikir akan berpengaruh bagi seluruh anggota ASEAN di masa yang akan datang jika tidak ada tindakan yang tegas dari ASEAN terkait kasus ini. selanjutnya adalah kasus persaingan persenjataan pertahanan dan keamanan di Asia Tenggara yang semakin gencar. Walaupun dengan tujuan hanya untuk memperkuat pertahanan dan keamanan negaranya masing – masing, namun saya pikir itu akan sangat beresiko ketika alat persenjataan tersebut disalahgunakan oleh negara tersebut ketika adanya suatu konflik besar yang melanda Asia Tenggara. Isu terakhir adalah perebutan wilayah kedaulatan, yang sedang panas adalah konflik Laut China Selatan. Saya tidak akan menjelaskan bagaimana gambaran tentang impact dari konflik ini terhadap Vietnam karena saya sudah bahas dibagian analisa, namun saya akan menyimpulkan beberapa hal yang dapat menjadi ancaman bagi vietnam. Ancaman bagi Vietnam adalah kehilangannya kedaulatan Vietnam yang dapat mengancam lingkungan strategisnya.

Di masa yang akan datang Vietnam akan menjadi negara yang besar di tingkat regional maupun internasional karena dilihat dari konsep lingkungan strategis dan postur pertahanan Vietnam yang sangat bagus serta keaktifan Vietnam dalam membangun semua hal tersebut.

Editor: CF

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *